Rabu, 23 Januari 2013

Pembuatan Keputusan



Pengambilan keputusan selalu berkaitan dengan ketidakpastian dari hasil keputusan yang diambil. Untuk mengurangi faktor ketidakpastian tersebut, keputusan membutuhkan informasi yang sahih mengenai kondisi yang telah, dan mungkin akan terjadi, kemudian mengolah informasi tersebut menjadi beberapa alternatif pemecahan masalah sebagai bahan pertimbangannya dalam memutuskan langkah yang akan dilaksanakannya, sehingga keputusan yang diambil diharapkan dapat memberikan keuntungan yang maksimal.
Proses pembuatan keputusan bukanlah pekerjaan yang mudah dan sederhana. Hal ini telah
mengundang banyak para ahli untuk memikirkan cara atau tehnik pembuatan keputusan yang paling
baik. Berikut ini akan dijelaskan secara singkat tentang beberapa macam pandangan mengenai
pembuatan keputusan dan perumusan kebijaksanaan, beberpa faktor yang mempengarui
pembuatan keputusan dan cara-cara untuk meingkatkan perumusan kebijaksanaan.


Membuat keputusan
  • Keputusan adalah suatu pilihan diantara beberapa alternative yang tersedia. Membuat keputusan adalah proses pengembangan dan penganalisaan
  • Keputusan adalah pilihan antara dua atau lebih alternative. Jika anda hanya memiliki satu alternative, anda tidak memiliki keputusan.

Keputusan dan proses manajemen
  • Sesungguhnya keputusan adalah bagian besar setiap pekerjaan manejer.
  • Planning, Organizing, Leading dan Controling adalah empat dasar fungsi manajemen
  • Tiap manejer di sebuah tim bisnis perusahaan harus membuat keputusan.

Keputusan terprogram dan tidak terprogram
  • Tidak semua keputusan disukai, seperti keputusan terprogram cenderung berulang-ulang dan bisa dipecahkan melalui prosedur mekanis, seperti dengan menerapkan aturan.
  • Keputusan tidak terprogram cenderung tidak dapat diprediksi dan membutuhkan lebih banyak intuisi dan kreatifitas.



Referensi

Dessler, Gary. 2011. Management, leading people and organizations in the 21st century. New Jersey: Prentice Hall.
Handoko, T. Hani. 1998. Manajemen: Edisi kedua. Yogyakarta: BPFE.
Parsons, Wayne. 2005. Public Policy: Pengantar teori dan praktik analisis kebijakan. Alih bahasa Tri Wibowo Budi Santoso. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.
Salusu, J. 2006. Pengambilan Keputusan Stratejik: untuk Organisasi Publik dan Organisasi Nonprofit. Jakarta: Grasindo.
Usman, Husaini. 2009. Manajemen: Teori, Praktik, dan Riset Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara.

Perencanaan Produksi


Definisi : Penentuan tingkat/kecepatan produksi pabrik yang dinyatakan secara aggregate. Merupakan bagian dari rencana strategis perusahaan dan dibuat secara harmonis dengan rencana bisnis dan rencana pemasaran. Perencanaan dibuat untuk seluruh produk yang menggunakan sumber yang sama, tanpa dirinci kedalam masing-masing produk yang berbeda (end item).
RENCANA PRODUKSI mencakup jumlah produk yg diinginkan pada waktu yg tepat dg biaya minimum & berkualitas serta menjadi dasar pembuatan anggaran operasi, keperluan SDM dan jam kerja biasa atau lembur. Kemudian untuk menetapkan peralatan dan tingkat persediaan.

Fungsi  Perencanaan Produksi
Perencanaan produksi (Production Planning) adalah salah satu dari berbagai macam bentuk perencanaan yaitu suatu kegiatan pendahuluan atas proses produksi yang akan dilaksanakan dalam usaha mencapai tujuan yang diinginkan perusahaan.
Perencanaan produksi sangat erat kaitannya dengan pengendalian persediaan sehingga sebagian besar perusahaan manufacture menempatkan fungsi perencanaan dan pengendalian persediaan dalam satu kesatuan. 
Ditinjau dari bentuk industri, perencanaan produksi suatu perusahaan yang satu dengan perusahaan yang lainnya terdapat perbedaan. Banyak hal yang menyebabkan perbedaan tersebut, bahkan pada perusahaan yang sejenis.
Tujuan produksi bagi perusahaan adalah barang dengan spesifikasi tertentu memenuhi permintaan pelanggan. Tujuan tersebut dituangkan dalam Order Confirmation yang dibuat oleh bagian penjualan. Dengan demikian dapat disimpulkan tujuan produksi sepenuhnya  dirumuskan oleh sales department, berdasarkan order yang telah diterima. Karena tujuan produksi dirumuskan berdasarkan order yang telah diterima maka dalam fungsi perencanan produksi pengaruh forecasting pada sistem perencanaan produksi dapat dikatakan tidak signifikan.
Untuk mencapai tujuan, khususnya dalam perencanaan produksi dan pengendalian persediaan perusahaan perlu menyediakan fasilitas komunikasi  dan sistem informasi yang mendukung sistem pengolahan data terdistribusi. Program aplikasi database management system yang terintegrasi dengan sistem lainnya di lingkungan perusahaan sehinngga bagian perencanaan produksi dan pengendalian persediaan memiliki sarana yang cukup handal yang dapat memberikan informasi yang dibutuhkan dalam waktu yang relatif singkat. Bagian perencanaan dengan  mudah dapat mengumpulkan informasi yang diperlukan dalam menyusun perencanaan produksi.


3      (tiga) sumber yg dapat digunakan jika ada permintaan:
1.       Produksi yg ada atau yg sedang dilakukan.
  1. Persediaan yg ada atau yg masih ada di gudang.
  2. Produksi dan persediaan yg masih ada.

Tujuan
1. Mengatur strategi produksi
a. Memproduksi sesuai demand
b. Memproduksi pada tingkat konstan
2. Menentukan kebutuhan sumber daya yang meliputi:
a. Tenaga kerja
b. Material
c. Fasilitas
d. Peralatan
e. Dana

Satu faktor yg sering menjadi pertimbangan dalam perencanaan produksi adalah KESTABILAN KEMAMPUAN KERJA.
a.       Jika permintaan adalah secara siklus, seorang pekerja harus memilih salah satu dari variasi ukuran kekuatan kerja atau mengaunakan persediaan untuk memenuhi permintaan tersebut.
b.       Jika menggunakan persediaan & tingkat kekuatan kerja untuk memenuhi permintaan secara siklus, mempunyai keuntungan keuangan yg langsung terdapat penanaman modal yg lebih rendah dalam pabrik dan peralatan.
c.       Jika permintaan meningkat, perlu perluasan ukuran dari kekuatan kerja, menambah efisiensi atau mengurangi jumlah jumlah jam per unit atau menambah jam kerja yg ada.
d.      Jika permintaan menurun, perlu pengurangan ukuran kekuatan kerja jika efisiensi tetap dipertahankan.
e.      Jadi Perencanaan Produksi harus disesuaikan dg permintaan, kebijaksanaan perusahaan & produksi yg ekonomis.


Pada saat Rencana Produksi selesai dibuat, ada 2 alasan penyesuaiannya

  1. Permintaan nyata (sebenarnya) dapat berbeda dari ramalan permintaan yg telah digunakan untuk membuat rencana produksi tersebut.
2.              2.  Produksi nyata yg mungkin tidak sama dengan produksi yg direncanakan.


Strategi Menghadapi Demand yang Tidak Tetap

Untuk menghadapi demand yang tidak tetap atau berpola musiman dapat digunakan beberapa strategi yaitu:

1. Produksi pada tingkat konstan (tenaga kerja tetap)
Produksi pada tingkat konstan artinya dengan tenaga kerja tetap. Kemungkinan yang terjadi adalah dengan menumpuk atau menggunakan persediaan , atau menambah dan mengurangi backlog atau dengan menambah atau mengurangi subkontrak. Dalam perhitungan strategi ini biasanya disebut sebagai alternatif 1/ strategi 1.

2. Produksi sesuai demand (tenaga kerja berubah sesuai demand)
Produksi mengikuti demand artinya bahwa kapasitas yang akan diproduksi tergantung dari permintaan. Kemungkinan yang terjadi dengan menambah atau mengurangi tenaga kerja, atau merubah jumlah Shift. Dalam perhitungan strategi ini biasanya disebut sebagai alternatif 2/ strategi 2.

3. Gabungan
Ongkos-ongkos Dalam Perencanaan Agregat
a.  Ongkos penambahan tenaga kerja
b. Ongkos pengurangan tenaga kerja
c. Ongkos lembur dan pengurangan waktu kerja
d. Ongkos persediaan dan kekurangan persediaan
e. Ongkos subkontrak





Referensi

Pengantar Sistem Industri Pertanian
PERENCANAAN PRODUKSI
Prof.Dr.Ir. Sri Kumalaningsih, M.App.Sc

Sumber: Slide Perkuliahan (Ahlan), PPC 1, Teknik Industri, Universitas Komputer Indonesia.




Dana Bergulir


 
Program dana bergulir adalah bantuan perkuatan pemerintah dalam bentuk uang atau barang modal yang disalurkan kepada  Koperasi, Usaha Kecil Menengah (KUMK). Dana tersebut disalurkan melalui pola bergulir . Pola bergulir adalah cara memanfaatkan bantuan  kepada KUMK. Tata cara atau persyaratannya diatur dalam keputusan  Menteri KUKM.  Pola perguliran  ini di mulai tahun 2000 dan  merupakan salah satu terobosan Kementerian KUKM untuk membantu KUKM dalam rangka menstimulir pertumbuhan ekonomi masyarakat melalui  kebijakan pembinaan dan pengembangan program KUKM.

Secara umum program dana bergulir  bertujuan untuk ;
(1) meningkatkan aktivitas ekonomi pedesaan,
(2) meningkatkan volume usaha koperasi dan UKM,
(3) meningkatkan penyerapan tenaga kerja,
(4) meningkatkan semangat berkoperasi,
(5) meningkatkan pendapatan anggota dan
(6) membangkitkan etos kerja.

Referensi

Selasa, 22 Januari 2013

Ruang lingkup manajemen keuangan


Manajemen keuangan merupakan manajemen terhadap fungsi-fungsi keuangan. Fungsi-fungsi keuangan tersebut meliputi bagaimana memeperoleh dana dan bagaimana menggunakan dana tersebut.

Manajemen keuangan dibagi menjadi :
A. Untuk memperoleh kas, untuk membelanjai investasi (keputusan pembelanjaan-fungsi mendapatkan dana)
B. Berapa banyak perusahaan melakukan investasi dan pada aktiva apa saja (keputusan investasi-fungsi menggunakan dana)

Kegiatan manajemen keuangan :
A. Perencanaan
B. Analisis
C. Pengendalian kegiatan keuangan.

Ada 3 jenis pembelanjaan :
1. Pembelanjaan berlebih-lebihan, yaitu jumlah uang yang tersedia lebih besar dari biaya yang dibutuhkan. Artinya banyak dana yang menganggur.
2. Pembelanjaan kurang cukup, yaitu jumlah uang yang tersedia kurang cukup untuk membiayai usaha.
3. Keseimbangan financial atau pembelanjaan normal, yaitu apabila perusahaan menjalankan fungsinya tidak menghadapi gangguan financial karena ada keseimbangan antara jumlah modal yang tersedia dengan jumlah modal yang di butuhkan.

Keputusan manajer keuangan :
A. Memperoleh dana (keputusan pendanaan)
B. Menggunakan dana (keputusan investasi)
C. Pembagian laba

Ruang lingkup masalah keuangan :
1. Public finance (keuangan negara)
Pelaku : pemerintah
Sumber : pajak dan retribusi
2. Analisis investasi surat berharga
    Pelaku : para investor (baik organisasi atau individu)
3. Keuangan internasional
    Pelaku : swasta, individu, pemerintah
4. Keuangan kelembagaan
    Pelaku : lembaga-lembaga keuangan (bank, perusahaan ansuransi, dana pensiun)
5. Manajemen keuangan
    Pelaku : perusahaan
    Sumber : masyarakat dan lembaga-lembaga keuangan