Selasa, 18 Desember 2012

Akuntansi dan Alokasi Sumber Daya


 
- laporan keuangan
Informasi yang membantu pengguna untuk melakukan keputusan seleksi sumber daya.

- pengguna
Investor, kreditor, manajemen, pemasok, dll.

- lokasi sumber daya
Proses untuk menentukan bagaimana sumber daya dialokasikan untuk memaksimalkan hasil.

Agar fungsi penyediaan informasi sebagai alat pengambilan keputusan dapat tercapai, maka disusun prinsip akuntansi. Penyusu prinsip akuntansi didasarkan pada asumsi-asumsi dan konsep-konsep dasar. Prinsip-prinsip akuntansi yang berlaku dapat diterapkan melalui berbagai metode dan prosedur.


1. Asumsi dasar
Merupakan aspek dari lingkungan dimana akuntansi tersebut dilaksanakan, diantaranya :

A.    Kesatuan usaha khusus.
Perusahaan dipandang sebagai suatu unit usaha yang berdiri sendiri, terpisah dari pemiliknya. Sehingga pencatatan akuntansi yang dilakukan hanya terbatas yang terjadi pada perusahaan tersebut terlepas dari pemiliknya.
B.     Kontimunitas usaha.
Perusahaan akan hidup terus dan tidak akan terjadi limidasi dimana yang akan datAng.
C.     Penggunaan unit moneter dalam pencatatan.
Transaksi yang terjadi dicatat dengan menggunakan satuan unit moneter. Dalam hal ini adalah mata uang negara yang bersangkutan.
D.    Periode waktu.
Kegiatan perusahaan berjalan terus dari periodesatu ke periode selanjutnya. Laporan yang ada harus senantiasa disajikan juga dalam kurun waktu tertentu yang telah diterapkan, sehingga arus informasi selalu tersedia.


2. Konsep dasar
Merupakan pedoman dalam penyusunan prinsip akuntansi, diantaranya :

A.    Prinsip biaya historis.
Menghendaki penggunaan harga perolehan dalam mencatat aktiva, utang, modal, dan biaya.
B.     Prinsip pengakuan pendapat.
Untuk mengukur besarnya pendapatan adalah jumlah jumlah kas atau ekuivalennya yang diterima dari transaksi penjualan dengan pihak yang bebas. Pendapatan juga termasuk didalamnya pendapatan bunga, sewa, laba penjualan aktiva dan lain-lain.
C.     Prinsip mempertemukan.
Mempertemukan biaya dengan pendapatan yang timbul karena biaya tersebut.
D.    Prinsip konsistensi.
Adanya larangan perubahan metode, walaupun masih kemungkinan terjadi. Namun, bila ada selisih perhitungan akibat pergantian metode ini, maka harus dijelaskan.
E.     Prinsip pengungkapan lengkap.
Menyajikan informasi yang lengkap dalam laporan keuangan.


3. Karakteristik kualitas informasi dalam laporan keuangan.
A. Dapat dipercaya.
Informasi dapat dengan mudah dan segera dipahami oleh pemakainya.
B. Relevan.
Informasi memadai dan dapat mempengaruhi keputusan ekonomi pemakai.
C. Keandalan.
Terbebas dari pengertian kesalahan material dan merupakan penyajian yang jujur :
- penyajian yang jujur
- substansi, disajikan sesuai dengan realitas ekonomi.
- netralitas
- pertimbangan sehat
- kelengkapan, harus lengkap dalam batasan matearialitas dan biaya.
D. Dapat dibandingkan secara vertikal (antar periode) atau horizontal (antar perusahaan sejenis)


4. Keterbatasan laporan.
A. Materialitas
Biasanya transaksi yang bernilai besar, diperlakukan sesuai teori. Namun untuk transaksi yang bernilai kecil dan tidak akan mempengaruhi pos-pos lain dapat diperlakukan penyimpangan.
B. Konservatif.
Pengambilan keputusan oleh akuntan dalam menghadapi dua alternatif atau lebih.
C. Sifat khusus suatu industri
Seperti : bank, asuransi, leasing. Kadang memerlukan prinsip akuntansi yang berbeda dengan industri lainnya juga, karena ada peraturan pemerintah terhadap industri khusus ini.


5. Standar akuntansi
A. Untuk keseragaman laporan keuangan.
B. Memudahkan menyusun laporan keuangan.
C. Memudahkan auditor.
D. Memudahkan pembaca laporan keuangan untuk menginterpretasikan dan membandingkan laporan keuangan enritas yang berbeda.
E. Pengguna laporan keuangan banyak pihak sehingga penyusunan tidak dapat menjelaskan kepada masing-masing pengguna.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar